Hari ini, kencanku dengan Sang Kekasih.
Sudah lama rasanya, tidak berdua duaan saja denganNya.
Kupikir kami memang perlu melakukannya.
Ralat: aku yang memerlukannya.
Setelah sekian lama terpantek layar monitor,
dan jadikan tempat kerja jadi rumah pertama,
selama berbulan lamanya,
Hehehe... akhirnya tubuhkupun menyerah juga.
Balur balur merah jadi penghias cantik badan yang cuma satu satunya.
Depan-belakang, leher sampai tangan.
Otakku pun, masih agak menolak juga untuk kuajak kerjasama.
Karnanya, kuputuskan untuk pergi kali ini.
Jatah sisa 60 hari cutiku rasanya masih mencukupi beberapa jam yang akan kupakai hari ini.
Sebelum pergi, aku mampir beli UC1000 orange, susu Bear Brand,
Nu Green Tea dan camilan kecil.
Persiapan kalo perut kukuruyuk minta diisi.
Yep! Berangkaaaaaaatttt...
Nyasar nyasar sedikit karna Pak Ojegnya ngga terlalu hafal jalan, ga apalah...
Yang penting sampai dengan selamat ke Planetarium, Taman Ismail Marzuki.
Salah satu tempat favoritku di muka bumi.
Beli satu lembar tiket di loket depan, lantas naik ke lantai dua.
Sudah lama benar rasanya ngga ke sini.
Terakhir mungkin tahun 2001, waktu nganter anak-anak lesku dari Kebon Jeruk.
Dan... di sanalah Dia beri aku perhiasan yang lebih berharga dan abadi
dari permata, zamrud atau ruby di dunia: bintang gemintang.
Ribuan banyaknya, ah bukan, jutaan...
Berkerlap kerlip menyapaku.
Di Jakarta jarang sekali bisa melihat bintang sebanyak ini.
Cuma di Bira, Sulawesi Selatan, aku ingat pernah melihat mereka secemerlang ini.
Perbandingan besarnya planet bumi dibanding Sang Matahari,
Sang Matahari dibanding gugusan planet dan bintang lain,
Lantas Galaksi Bima Sakti, yang juga hanya salah satu dari entah berapa banyak galaksi di jagad raya yang maha luas ini...
Aih, aku jadi kembali tidak percaya diri dengan cintaku ini...
Sungguh bukan apa-apa...
Sama sekali tak berharga.
Dijadikan persembahan: pantaspun tidak.
Lantas, apa lagi yang kupunya?
Selesai pertunjukan, melangkah aku ke gedung bioskop 21 di sebelah dalam area Taman ini.
Harry Potter tengah tayang di Teater 4.
Film ini memang populer. Novelnyapun jadi bahan koleksi.
Kubeli satu tiket agak ke tengah. Kursi D10, kalau tidak salah.
Banyak kursi yang terisi.
Tapi kosong satu kursi di samping kiriku.
Mungkin Dia ingin aku tahu Dia ada di sampingku...
Filmnya aku bilang lumayan, meski plot percintaan antar tokohnya terkesan sedikit dipaksakan. Entah. Mungkin aku salah. Aku juga bukan ahli di bidangnya.
Di perjalanan pulang, memandang ke luar jendela taksi Putra yang aku tumpangi,
lewat bulan separuh dan langit yang sama sekali tak keruh,
tersenyumlah Dia di sana.
Khusus untukku.
KataNya:
Tak masalah meski rasaku hanya sebesar zarah...
Dia akan tetap mendatangiku berlari
Bahkan, tak pernah sedetikpun Dia jauh dariku.
Selalu memelukku, lewat udara yang menyelubungi paru paru.
Selalu menyapaku,
lewat lambaian dahan dan daun yang tertiup angin...
Dan berbisik lewat gemerisik dan gemercik
"Aku dekat", kataNya...
"Karena itu, jangan takut"
Dan akupun tak berani untuk takut lagi.
"Tidakkah Aku cukup bagimu?", tanyanya...
Duh... tidak berani,
Sungguh aku tidak berani...
Meminta terlalu banyak,
Aku takut tidak mensyukuri nikmat.
Maka, akan kujalani dengan ikhlas peran yang diamanahkan padaku
Dengan Dia ada di sisi
Sampai nanti,
Sampai mati.
Dear Kodok
13 years ago
bagus..
ReplyDeleteKekekekek...
ReplyDeleteMakasih Cah-Lung!
prmisi mbak ratu, taukah anda kmana perginya banG chik0?
ReplyDeletepake blognya dihapus pula,. aduh bnyak ilmu yg masih tertinggal dsana,.
matur nuhun, thankiyu :D
Buat fans of Mr. Chiko:
ReplyDeleteDia emang lagi mau pindahin blognya ke alamat yg bakal dia buat sendiri.
Tapi memang masih dalam proses. Soalnya dia lagi banyak kerjaan.
Mungkin klo udah selesai, dia juga bakal buat pengumumannya...
Sabar aja yaaa...
gua juga nyari dia teh.. Oh ya, boleh minta petuah petuah untuk diri yang ga pernah bersyukur ini???
ReplyDeleteBuat Fans of Mr. Chiko dan Fanaticanz: dia udah buat dan publish blog baru bikinannya sendiri tuh... di klik aja di link friend aku 'Chiko yang berubah jadi Kapten Kingkong'
ReplyDeleteKhusus buat Fanaticanz:
waduh... aku bukan siapa siapa sampe bisa ngasih petuah...
Mmmmm... kalo mau sih baca aja tulisanku yang judulnya 'Surat Kepada Kawan (Arsip Jadul 2003)'
Chaiyyoo!!! ^_^