Monday, December 22, 2008

A Tribute to an Oasis

Ada miscall lagi darimu.
Entah untuk kali ke berapa.
Pun kau coba untuk raihku lewat pesan-pesan singkatmu.
Sesuatu yang kutakut hanya akan jadi sia-sia belaka.

Mohon mengertilah...
Tidak ada lagi yang bisa aku tawarkan padamu

Mencoba merajut kembali semuanya,
Sama layaknya mengharap air di padang fatamorgana

Aku yang salah...
Berani kurang ajar mendobrak masuk dalam kehidupanmu,
Lantas memporak-porandakannya tak bersisa
Mohon ampunkanlah...

Kau tuntut aku dengan segala tanya:
"Tapi kenapa? Apa yang salah? Jadi bebankah?"

Duh, bukan beban...
Tidak pernah jadi beban...

Bagaimana bisa?

Kaulah sosok pertama yang menyadarkanku
Arti jadi seorang wanita
Merasa cantik dan berharga

Kaulah juga yang telah jadi oasis,
Beri aku segala tulus cinta, kasih sayang dan kekuatan
Tempat diri melepaskan segala lelah dan dahaga

Aihh.. andai dunia bisa sedemikian sederhana,
Mungkin nasib akan jadi lain cerita.

Tidak ada yang salah...
Hanya saja...
Saat hidup tak melangkah setujuan,
Akan kemanakah angin membawa jiwa?

Sudah waktunya aku teruskan perjalanan ini,
Pun begitu adanya dengan kau

Jalanku bukan jalanmu
Jalanmu bukan pula jalanku
Ini terbaik untuk semuanya

Dan jika bibir ini masih berhak bicara,
Dari kejauhan akan kau dengar lafaz doa di sana
Semoga Yang Maha mengaruniai segala kebaikan,
kebahagiaan, keselamatan dan keindahan
Karena itulah adanya dirimu

Aku yakin kau akan baik-baik saja,
Karena begitulah yang aku pinta dari-Nya

Namun jika kau merasa
Perih tak terkira
Dan mengutukku bisa meringankan segala,
Maka, biarlah...


5 comments:

  1. wuiiittt...wuiiitttt...
    kisah nyata nie kayanya!!

    ReplyDelete
  2. daleeeeeeem bangeeeets...
    even I can feel it:)

    ReplyDelete
  3. waduhhh...
    kok pada komen di yang ini, sih?
    Ayo-ayo... komen juga di yang lain...

    ReplyDelete
  4. Mbak...MAJU TERUS PANTANG MUNDUR!!!...
    lho...lho...ga nyambung ya hehehehe...

    pisss
    erly

    ReplyDelete